"Tentunya rapimnas seyogyanya memberikan catatan dan memberikan evaluasi kinerja partai. Tidak hanya Pak Hary Tanoe, tapi jajaran Bappilu," ujar Yuddy saat diskusi di Jakarta, Minggu (4/5/2014).
Dia menilai evaluasi tersebut sangat penting untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan target dua digit Hanura dalam Pemilu Legislatif 9 April lalu tidak mencapai target. Evaluasi itu, kata dia, juga penting untuk mengetahui kegagalan Wiranto-Hary Tanoe mendongkrak suara partai.
Mantan politikus Partai Golongan Karya tersebut mengatakan wacana evaluasi tersebut merupakan aspirasi yang berkembang di kalangan kader Hanura. Para kader, menurut Yuddy, mengkritik tata kelola organisasi pemenangan pemilu yang tidak profesional, termasuk tidak terealisasinya kucuran dana saksi partai.
Dia mengatakan, hal-hal tersebut memunculkan kehendak kuat dari kader-kader daerah untuk mengevaluasi Hary Tanoe sebagai orang yang paling bertanggung jawab terjadap kegagalan Hanura dalam pemilu legislatif. Kendati demikian, ia tidak bisa memastikan langkah selanjutnya yang akan dilakukan terhadap nasib Hary Tanoe.
"Mekanismenya seperti apa? Apakah akan diberhentikan, apakah tidak terlalu dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Itu belum ditentukan," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar